
SERANG,RAJAWALIEKSPRES.COM -Kumandang azan membangunkan saya dari istirahat malam yang tenang. Setelah menunaikan salat Subuh, saya segera bersiap menuju Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang. Di sana, sebuah momentum penting tengah dinanti, yakni upacara penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Kodim 0602/Serang. Rabu (04/06/2025).
Dengan sepeda motor dan ditemani hangatnya mentari pagi, saya menembus jalanan yang masih lengang. Butuh waktu sekitar 30 menit hingga akhirnya saya tiba di Desa Silebu. Senyum lebar dan wajah-wajah berbinar menyambut saya—anak-anak sekolah dasar, remaja berseragam SLTP dan SLTA, ibu-ibu berbusana sederhana, hingga para bapak dan lansia yang duduk rapi di bawah tenda. Semua menyatu dalam suasana haru dan bahagia. Ini bukan sekadar seremoni, tapi momen syukur atas perubahan nyata yang mereka rasakan.
Selama 30 hari, Satgas TMMD ke-124 hadir dengan kerja senyap tapi berdampak besar. Jalan sepanjang 541 meter yang dulu hanya jalan setapak yang becek dan licin tak kini berubah menjadi jalan baru yang lebar, dua Jalan lingkungan 131 meter lebar 2 meter memudahkan akses antarrumah dan akses menuju sekolah, Jembatan dengan panjang 8 meter dan lebar 4 meter yang menghubungkan Silebu dan Sukajadi bukan hanya struktur baja dan beton—tapi jembatan harapan.
Dua unit gorong-gorong, Tembok Penahan Tanah (TPT), mushola baru, delapan rumah warga yang kini layak huni, dua sumur bor, dua MCK, dan seribu pohon yang akan tumbuh sebagai pelindung alam—semuanya tuntas. Di atas kertas, ini mungkin hanya daftar capaian. Tapi di mata warga, ini adalah keajaiban.
Namun TMMD bukan sekadar pembangunan fisik. Di sela-sela pelaksanaan program, ada layanan pengobatan gratis, pelayanan KB dan kesehatan, hingga pembagian sembako bagi warga yang membutuhkan. Di tengah upacara penutupan yang berlangsung khidmat, inspektur upacara mengembalikan pasukan ke satuan masing-masing, menandai selesainya tugas para prajurit di desa ini.

Saya menyaksikan anak-anak kecil berlarian riang di atas jalan beton baru, sesekali tertawa bersama teman-temannya. Jalan itu mungkin hanya satu di antara sekian banyak infrastruktur yang dibangun, tapi di sanalah harapan melaju cepat menuju masa depan. Jalan itu kini menjadi simbol masa depan yang lebih cerah, tempat kaki-kaki mungil berlari menjemput cita.
Rabu (04/06/2025).
Semangat “Gawe Kuta Baluwarti, Bata Kalawan Kawis”—semboyan Siliwangi yang berarti membangun benteng pertahanan dari tanah dan batu—mengalir dalam nadi setiap prajurit. Bukan hanya untuk bertahan, tetapi untuk membangkitkan, menguatkan, dan menghadirkan solusi di tengah kesulitan rakyat.
TMMD ke-124 telah rampung. Tapi jejaknya akan terus menginspirasi. Bagi warga Desa Silebu dan Sukajadi, program ini bukan sekadar proyek pembangunan, melainkan kisah tentang kepedulian, kebersamaan, dan harapan yang disemai di tanah sendiri. (*)