
Serang,Rajawaliekspres.com.-Dugaan Penyelimpangan anggaran dana desa dan tidak adanya keterbukaan informasi publik kepada masyarakat Desa Ciomas ,Kecamatan Padarincang,Kabupaten Serang.
Sudah menginjak Minggu ketiga, pihak pemerintah desa (Pemdes) Ciomas masih menghindar dari masyarakat yang meminta transfaransi pengelolaan anggaran dana desa .
Lagi dan lagi hanya BPD yang hadir dan mau menemui masyarakat yang datang ke kantor desa .
Sedikit bahasa yang di keluarkan oleh ketua BPD pak Hasan Asmuni . Kalo memang mereka benar ngapain harus menghindar dari masyarakat,”Ucap Asmuni Singkat.
Perwakilan dari masyakat desa ciomas yang berinisial Ip ingin mengajukan poi- poin tersebut dibawah :
*Poin pertama maksud dan tujuan masyarakat ingin mempertanyakan perihal dengan program PTSL yang mana masyarakat sudah memberikan administrasi nya secara langsung melalui RT di nominal relatip ada yang 500.000 ada pula yang 700.000 dan ada juga yg 250.000 . Namun sampai sekarang belum juga di terbitkan sertifikat nya . Padahal program tsb dari tahun 2024 hingga 2025 menginjak bulan November 2025 kurang lebih satu tahun.
*Poin kedua juga menarik perhatian,dimana warga masyarakat ingin melihat data penyaluran BLT DD karena masyarakat ingin pihak pemdes Ciomas melakukan bentuk penyaluran yang sesuai dengan keharusan dan tepat sasaran, yaitu memberikan bantuan langsung tunai tersebut kepada warga masyarakat yang memang layak untuk menerima manfaat, karena penyaluran BLT DD pada tahun sebelumnya jelas sangat tidak sesuai dengan keharusan dan tidak tepat sasaran, penerima nya tergolong dari RT dan RW yang menerima.
Dan mengenai jumlah KPM pada tahun lalu ialah 56 KPM dan menurut data RT dan RW hanya 36 . 30 RT dan 6 RW . Lantas kemana lari ya anggaran BLT tsb jika dari 56 jiwa yang di bagikan nya saja kurang dari jumlah keharusan.
*Lanjut dengan point berikut nya yaitu program pengelolaan persampahan yang sampai saat ini masih mangkrak . Padahal program tsb sudah di realisasikan anggaran nya pada tahun 2024 lalu . Dan anggaran itu kisaran 132.850.000 . Dan yang realisasi baru 2 cator dan 6 alat APD . Lantas kemana sisa anggaran tsb . Sehingga sampai saat ini masih belum saja bisa di laksanakan .
