Pelatihan Pengelolaan Bank Sampah Digital dan Sosialisasi Halal Center Digelar Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Untirta di Desa Sindangheula

Pelatihan Pengelolaan Bank Sampah Digital dan Sosialisasi Halal Center Digelar Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Untirta di Desa Sindangheula

SINDANGHEULA-Rajawaliekapres.Com Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menggelar kegiatan Pelatihan Pengelolaan Bank Sampah Digital sekaligus Sosialisasi Halal Center di Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Jumat (12/12/2025). Acara berlangsung di Bank Sampah Sindangheula, Kampung Beji/ Pesagi Kembang.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Sindangheula Suheli, S.Kom.I., MM., Ketua BPD Amin Rohani, para Ketua RT dan RW, perwakilan Karang Taruna, BUMDes, PKK, LPM, serta tokoh masyarakat lainnya. Antusiasme warga terlihat tinggi sepanjang kegiatan berlangsung.

Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan pelatihan dan sosialisasi mengenai pengelolaan bank sampah digital serta pemahaman mengenai sertifikasi halal, yang disampaikan langsung oleh narasumber ahli di bidangnya.

Kepala Desa Sindangheula, Suheli, S.Kom.I., MM., mengapresiasi kegiatan pengabdian masyarakat tersebut. Ia menekankan bahwa permasalahan sampah masih menjadi tantangan utama di desanya.

“Hari ini kami memberikan fasilitas tempat sekaligus menghadiri kegiatan pengabdian masyarakat dari mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Untirta. Kegiatan ini sangat relevan karena persoalan sampah menjadi masalah utama di Desa Sindangheula. Mudah-mudahan ide, gagasan, dan konsep yang dibawa dapat mengurangi persoalan sampah sehingga desa kita semakin bersih, aman, dan nyaman,” ujarnya.

Selaku narasumber, Hendrawan dari Bank Sampah Digital Sukaluyu menyampaikan strategi membangun bank sampah yang ideal. Ia menekankan pentingnya komitmen dan konsistensi bagi para pengelola.

“Pengelola bank sampah harus komitmen dan konsisten. Selain itu, layani warga dengan sepenuh hati agar mereka nyaman menyetorkan sampahnya,” jelasnya.

Hendrawan juga menyoroti kendala yang sering terjadi, yaitu kurangnya keaktifan pengurus serta minimnya komitmen di tahap awal karena bank sampah belum menghasilkan secara langsung.

Ia menambahkan bahwa perubahan perilaku masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan.

“Masyarakat harus sadar bahwa sampah adalah tanggung jawab pribadi masing-masing. Dengan kesadaran ini, mereka akan lebih peduli dan bersedia membantu bank sampah mengelola sampah secara bijak,” tambahnya.

Perwakilan mahasiswa, Icha Nurkholisa, menyampaikan bahwa kegiatan berjalan lancar dan mendapat respons positif dari warga.

“Alhamdulillah semuanya lancar. Antusiasme warga luar biasa, terutama pada sosialisasi halal center dan bank sampah digital yang sangat relevan dalam kehidupan masyarakat Desa Sindangheula,” ujar Icha.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan proyek akhir semester untuk mata kuliah Komunikasi Pembangunan Berkelanjutan, yang tidak hanya bersifat teoretis tetapi juga aplikatif bagi masyarakat.

Lebih lanjut, Icha menyampaikan rencana tindak lanjut setelah kegiatan ini.

“Ke depannya, kami berencana mengadakan pendampingan, baik sertifikasi halal maupun bank sampah digital. Dengan pendampingan, masyarakat dapat langsung berkonsultasi dengan para ahli dan menerapkannya secara berkelanjutan di Desa Sindangheula,” imbuhnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi peningkatan pengelolaan lingkungan hidup serta pemahaman masyarakat mengenai sertifikasi halal. Pemerintah desa dan warga menyambut baik peluang kerja sama berkelanjutan dengan pihak kampus demi kemajuan Desa Sindangheula. (Red-Oln)

Tinggalkan Balasan