SERANG, RAJAWALIEKSPRES.COM. — Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah turun langsung meninjau lokasi banjir di Kampung Mekarsari, Desa Margasari, Kecamatan Pulo Ampel, Rabu pagi, 18 Juni 2025. Mengenakan Pakaian Dinas Lapangan berwarna cokelat dan kerudung senada, Ratu Zakiyah tak segan menerobos genangan air setinggi 15–20 sentimeter demi menyapa warga satu per satu.
Banjir yang menerjang wilayah itu dipicu curah hujan tinggi sejak Selasa malam hingga Rabu dini hari. Ratu Zakiyah datang sekitar pukul 09.20 WIB, disambut tokoh masyarakat setempat, Sanwani, serta didampingi jajaran pejabat, antara lain Plt Kalaksa BPBD Ajat Sudrajat, Kepala DPUPR Yadi Priadi Rochdian, Kepala DPRKP Okeu Oktaviana, dan Kepala Dinas Kesehatan Rahmat Fitriadi.
“Saya ingin memastikan seluruh warga dalam kondisi aman dan aktivitas mereka tidak terlalu terganggu akibat banjir,” ujar Ratu Zakiyah.
Dalam kunjungan itu, ia juga menyempatkan masuk ke rumah warga untuk meninjau langsung kondisi hunian yang terendam. Selain itu, ia meninjau SMKN 1 Pulo Ampel, yang pada saat kejadian dilaporkan terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa. Beruntung, air telah mulai surut pada pagi hari.

Menurut Ratu Zakiyah, banjir di Kampung Mekarsari dipicu oleh curah hujan tinggi yang diperparah kondisi drainase yang menyempit dan tak berfungsi maksimal. Ia menyebut dua kecamatan terdampak banjir, yakni Pulo Ampel dan Baros, dengan titik terparah berada di Mekarsari.
“Tinggi genangan air sempat mencapai 50–60 sentimeter hingga masuk ke dalam rumah warga,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Serang, kata Ratu, akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten untuk mencari solusi jangka panjang agar kejadian serupa tak terulang. Menurutnya, sebagian penanganan drainase berada di luar kewenangan pemerintah kabupaten.
Ia juga mengimbau warga untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. “Kalau drainase kecil dan sampah menumpuk, banjir pasti akan terulang. Kita harus bergerak bersama, gerebeg sampah, agar desa bersih dan bebas banjir,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Serang, Ajat Sudrajat, menjelaskan bahwa banjir yang melanda Desa Margasari dan Banyuwangi terjadi akibat tanggul jebol dan buruknya sistem drainase. “Intensitas hujan sedang hingga lebat ditambah tanggul jebol dan saluran air yang sempit menyebabkan air meluap ke permukiman,” ujarnya.
Pemerintah daerah berjanji akan segera menindaklanjuti penanganan darurat serta perencanaan infrastruktur jangka panjang untuk meminimalisasi risiko banjir di wilayah rawan tersebut.
Red/tim Rj